Minggu ini, dimulai dari Senin 2 September, pasar forex terasa semakin dinamis setelah lama sideways, terutama di pasangan EUR-USD dan emas (XAU). Sentimen utama yang menggerakkan pasar adalah ketidakpastian yang muncul dari data ekonomi AS yang baru dirilis serta beberapa perkembangan geopolitik global. EUR-USD terus berada di bawah tekanan volatilitas yang tinggi, membuat banyak trader berjuang untuk mencari posisi yang tepat di tengah ketidakpastian ini.
Dari sisi EUR-USD, dolar AS mendapatkan dorongan besar setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan angka yang cukup solid. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam laporan pengangguran, secara keseluruhan ekonomi AS tampaknya masih cukup kuat untuk menjaga momentum dolar tetap positif. Ini memberikan tekanan besar pada euro, yang sebelumnya sempat menguat pada spekulasi bahwa European Central Bank (ECB) akan tetap mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama. Namun, dengan kekuatan dolar yang kembali muncul, EUR-USD mengalami beberapa koreksi tajam.
Dari sisi teknikal, banyak trader yang sempat mengharapkan adanya retracement di area support kunci EUR-USD harus kecewa karena pergerakan harga terlihat tidak memberikan peluang yang jelas. False breakout terjadi berulang kali, terutama di time frame kecil, membuat banyak trader terjebak di posisi yang salah. Market structure yang tadinya diharapkan mengikuti pola konsolidasi justru berubah menjadi pergerakan acak dengan volatilitas yang tinggi. Ini membuat banyak trader mengalami kesulitan dalam menemukan peluang trading yang jelas, terutama bagi mereka yang mengandalkan strategi trend following atau swing trade.
Hanya saja EUR-USD berhasil memantul tepat pada harga1.12000 pada bulan agustus menunjukan adanya potensi reversal pada bulan september. Pola yang terjadi sudah menunjukan Change Of Character (CHoCH) di timeframe kecil. Di timeframe besar masih menunjukan sekedar pullback yang bisa jadi berpotensi untuk meneruskan kenaikan.
Selain itu, volume perdagangan yang cenderung lebih rendah di awal bulan September juga mempengaruhi volatilitas pasar. Likuiditas yang rendah sering kali menjadi pemicu pergerakan harga yang lebih tajam dan tidak terduga. Trader yang mengharapkan pola yang lebih jelas harus berhadapan dengan pergerakan harga yang cenderung acak, di mana retracement dan breakout terjadi dengan cepat, namun sering kali gagal memberikan konfirmasi yang cukup.